Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Demo
Banteng Betawi - Budaya Betawi
Banteng Betawi
11.27.2020
Film

Banteng Betawi adalah sebuah film Indonesia dirilis tahun 1971 yang disutradarai oleh Nawi Ismail serta dibintangi oleh Dicky Zulkarnaen dan Paula Rumokoy.

SutradaraNawi Ismail
ProduserMalidar Hadiyuwono
PenulisLukman Karmani
PemeranDicky Zulkarnaen
Paula Rumokoy
Nuke Maya Saphira
A. Hamid Arief
Mansjur Sjah
Connie Sutedja
Hasan Sanusi
Rina Hasyim
Fifi Young
M. Panji Anom
Jeffry Sani
WD Mochtar
Alam Surawidjaya
Benyamin S.
Mark Sungkar
S. Parya
MusikIdris Sardi
SinematografiKasiyo
PenyuntingNawi Ismail
Durasi… menit
NegaraIndonesia

 

Tokoh Si Pitung sangatlah kontroversial. Masyarakat Betawi jelata memuja dan menganggapnya sebagai jawara yang luar biasa, pelindung dan penyelamat orang Betawi miskin. Si Pitung menjadi karakter sebagai Robin Hood versi Betawi.

Namun bagi masyarakat non Betawi, sosok Si Pitung merupakan penjahat besar, keji dan tak kenal ampun. Si Pitung dikenal sebagai perampok harta orang-orang berada,  seorang bandit abad ke-19 di Batavia, Hindia Belanda (kini kota Jakarta). Pekerjaannya merampok dan memeras orang-orang kaya, si Pitung dan kawanannya pun menjadi buronan “kompenie”. Tak heran jika ada tiga versi kisah Si Pitung yang beredar di tengah masyarakat, yakni versi Indonesia, Belanda, dan Cina.

Film Banteng Betawi menjembatani ketiga versi tersebut dengan mengisahkan kesaktian Si Pitung hilang akibat jimat-nya diambil orang

Sinopsis

Si Pitung (Dicky Zulkarnaen) bersama Aisah (Paula Rumokoy), pacarnya, bersembunyi di rumah Bang Miun (Benyamin S.). Ia berhasil kawin. Berita ini didengar Demang Meester (Mansjur Sjah), yang ingin memperistri Aisah, dan Heyne Scott (A. Hamid Arief), opsir Belanda. Rumah orangtua Aisah diancam dibeslah oleh Demang Meester, karena ia sudah memberi panjar pada orangtua Aisah untuk biaya perkawinannya. Pencarian terhadap Aisah dilakukan dan berhasil berkat anak buah Demang, Dadap (WD Mochtar) dan Japat (Jeffry Sani), yang juga melakukan perampokan atas nama Pitung. Pitung sendiri repot, karena harus pula membasmi perampok yang mengatasnamakan dirinya. Aisah berhasil disekap di rumah istri muda Dadap dan ayahnya dibunuh. Setelah digagahi Demang, Aisah gantung diri. Pitung makin kalap dan merajalela tanpa bisa dicegah, sampai ada orang yang memberi tahun na’asnya Pitung, yaitu antara lohor dan magrib, jimatnya harus dicuri, dan ditembak dengan peluru emas. Yang memberi tahu syarat itu adalah Somad, orang seperguruan Pitung. Syarat ini dipenuhi Heyne dan berhasil. Pitung sempat mencoba melawan, tetapi perlawanannya berakhir ketika Heyne menembakkan peluru emasnya. Ia pun roboh seketika. Sebelum meninggal ia sempat meminta minum. Pitung pun meninggal, meninggal dipangkuan Heyne. Heyne memberi hormat saat Pitung meninggal.


 

Sumber teks & foto
https://id.wikipedia.org/wiki/Banteng_Betawi

Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=R9CWC6mPvh0