Sohibul Hikayat merupakan seni tradisional pertunjukan tutur yang dibawakan oleh pencerita daerah Betawi yang berasal dari Timur Tengah. Kata sahibul hikayat berasal dari bahasa Arab, sahib (pemilik) dan hikayat (cerita). 

Istilah sahibul hikayat menjadi sebuah bentuk kesenian karena dalam membawakan cerita, juru hikayat atau pencerita sering mengucapkan kata-kata, “Menurut sahibul hikayat…”. Cerita disampaikan dalam bentuk prosa dengan beberapa bait pantun. Penyampai sahibul hikayat disebut juru hikayat. Pencerita Sohibul Hikayat disebut sebagai tukang cerita, juru cerita, dan atau juru hikayat dan mereka harus mahir menyampaikan pesan melalui ekspresi suara. Selain itu, mereka biasanya menampilkan pertunjukan yang dibawakan dalam bentuk prosa dalam suatu perayaan keagamaan, seperti Maulid Nabi dan tahun baru hijrah atau perayaan daur hidup, seperti kelahiran, sunatan, dan pernikahan. Sohibul Hikayat dipentaskan dengan cara mendongengkan cerita-cerita yang umumnya kental dengan nilai religi dalam kehidupan. 

Mulanya adalah orang Melayu yang membawa seni tutur ini ke Betawi. Ceritanya diambil dari legenda Persia dan Mesir, dituturkan semalam suntuk oleh seorang tukang cerita. Unsur humor dan dakwah Islam menjadi ciri utama. Sebelum memulai kisahnya tukang cerita dan penonton akan membacakan salawat Nabi Muhammad dan doa untuk keselamatan umat Islam. Kemudian dengan Bahasa Melayu Klasik seperti kata “sahibul hikayat”. “syahdan”, cerita pun dimulai. Seni tutur ini sering dipertunjukkan pada acara pernikahan, sunatan, pindah rumah atau malam sebelum berangkat ke Tanah Suci. Ditemani segelas air dan penganan kecil, petutur mengatur intonasi suara, mimik dan gerak tubuh agar cerita lebih hidup. 

Sampai sekarang Sahibul hikayat masih dikenal orang Betawi. Terutama bagi orang bermukim di sekitar Salemba, Kebon Sirih, Tanah Abang dan Kemayoran.

Pada masa ini, cerita lisan Sohibul Hikayat semakin kritis dan untuk mempertahankannya, karya lisan tersebut kebanyakan sudah diturunkan menjadi karya tulisan berupa teks.

Sumber:
https://dapobas.kemdikbud.go.id/home?show=isidata&id=933
https://aikon.org/sahibul-hikayat-seni-lisan-betawi/
https://hurahura.wordpress.com/2012/09/29/menarik-minat-sahibul-hikayat/