Dalam buku Ninuk Kleden yang berjudul Teater Lenong Betawi: Studi Perbandingan Diakronik (1996) diulas mengenai perkembangan Lenong. Menurut Ninuk Kleden, ciri Lenong sebagai teater tradisional kini semakin pudar dan selanjutnya semakin kehilangan karakter tradisionalnya. Kecenderungannya semakin bersifat populer (pop culture). Teater Lenong Betawi semakin lama semakin surut tergerus kesenian-kesenian baru. Oleh karena itu, agar tetap bertahan perlu adanya terobosan-terobosan baru dengan mempersingkat durasi waktu pertunjukan, tata busana dan tata rias diperbarui, memperluas lokasi pentas misal masuk televisi dan lain-lain.